YANG TERSISA DARI PIKIRAN

Buku ini, hadir tidak dalam rangka untuk membuat bahan bacaan di dunia ini semakin baik. Buku ini semata-mata hadir karena sebuah keharusan publikasi bagi tulisan saya yang berserak di beranda depan kos-kosan. Buku ini memiliki takdir sendiri, mungkin suram dan gelisah di kolong meja, mungkin juga berdebu di atas lemari seorang kolektor masker anti korona. Soal budaya baca yang meranggas di Indonesia, literasi membaca yang buruk, dan segala persoalan tentang dunia perbukuan, tidak pernah saya pikirkan secara mendalam dalam penerbitan buku ini. Karena kecintaan saya pada buku dan menulis sebenarnya banyak disebabkan oleh keberuntungan. Jadi saya tidak muluk-muluk ingin mengajak manusia lain untuk mencintai buku. Biarlah kita hidup, hidup saja sampai bosan. 

Terlepas dari ocehan di atas, menerbitkan buku, mau tidak mau, pasti menimbulkan kebahagiaan dan kebanggaan yang tak terhingga. Terlebih jika buku itu hidup dari keseharian yang penulis jalani. Buku ini, demikian adanya, merupakan tulisan lepas yang terangkai bertahun-tahun. Entah kapan dimulai dan mungkin tidak akan pernah berakhir.